Hati-Hati Pengangguran Karena AI

Apakah benar ratusan ribu pekerjaan—mungkin jutaan pekerjaan—bakal digantiin sama AI? Jawabannya benar.
Tapi kalian tuh salah cara berpikirnya. AI itu lebih menyeramkan karena udah ada di depan mata kita. Semua orang bisa ngerasain teknologinya. Jadi semua orang ngerasa ada ancamannya.
And trust me, kalau kalian gak adaptasi, semua kerjaan yang kalian punya sekarang sooner or later either bakal digantiin sama AI atau digantiin sama robotics.
Lihat AI sekarang udah kayak gini, robot udah kayak gini. Pertanyaannya gini—ini bukan pertama kalinya terjadi di revolusi industri.
Dulu pas zamannya labor—orang jadi petani, orang bikin makanan, dll—sekarang udah banyak banget pekerjaan digantiin sama mesin. Printing, menjahit, bertani—itu mayoritas pekerjaan yang bisa diganti mesin.
Justru kita berterima kasih sama pabrik. Kenapa? Sebagai konsumen kita dapat barang yang lebih bagus dan lebih murah. Dan itu hal yang bakal terjadi sama AI.
Bedanya, AI disruption-nya semasif itu dan masing-masing dari pekerjaan kalian itu terancam buat diganti.
“Yang bakal gantiin kalian itu bukan AI, tapi orang yang bisa pakai AI.” – Jensen Huang
Kalau kalian mau tak tergantikan, kalian harus ngapain?
Kenapa Indonesia Paling Rentan?
Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan masyarakatnya jadi jobless, pengangguran. Kenapa? Karena orang yang tidak akan pernah bisa digantikan sama AI adalah:
- Orang yang bisa berpikir kritis
- Orang yang kreatif
Contoh nyata: Video ini kolaborasi dengan DreaminaAI. Hampir semua klip—foto, video, B-roll—pakai AI. Editor gw yang tadinya butuh jam-jaman, sekarang bisa kerja dalam hitungan menit.
Tiga Kuadran Bertahan dari AI
- Learning: Gunakan AI untuk belajar sebanyak dan secepat mungkin. AI bisa kasih ringkasan, simulasi profesor, bahkan jawaban kompleks. Cuma butuh rasa penasaran.
- Time Saving: AI bisa memangkas waktu kerja dari 10 jam jadi 10 menit. Dari video editing sampai data filtering di Excel, semua bisa lebih efisien.
- Critical Thinking: AI conversational bisa bantu kamu berpikir lebih tajam. Bukan sekadar cari jawaban, tapi menggali kenapa dan bagaimana.
Kenapa AI Bisa Jadi Pedang Bermata Dua
AI bisa bikin kamu kaya banget, atau miskin banget. Karena AI menghapus pekerjaan yang sifatnya:
- Rutin
- Admin
- Tanpa kreativitas
Contoh: Pakai DreaminaAI untuk buat gambar atau video. Tapi kalau kamu gak jago prompting, hasilnya biasa aja. Artinya, AI itu hanya sebaik input-nya.
Framework AI Literacy
- Understand: Pahami dulu tools-nya bisa apa, teknologinya sejauh mana.
- Evaluate: Cocok gak buat workflow lo? Bisa konsisten dipakai gak?
- Use: Baru gunakan, dan integrasikan ke proses kerja harian.
Lateral Thinking: Cara Berpikir Anti Tergantikan
Kalkulator menggantikan 2+2, AI menggantikan cari jurnal. Tapi AI gak bisa mikir: "Dari jurnal ini, bisa bikin bisnis apa?"
Itu namanya lateral thinking—bukan fokus dobrak pintu, tapi cek jendela terbuka atau enggak.
Kesimpulan
AI kemungkinan besar bakal mengganti pekerjaan kamu. Tapi pasti akan diganti sama orang yang bisa menggunakan AI.
Kalau kamu gak bisa adaptasi: you lose and die. Rugi waktu, uang, dan otak.
Makanya gw rebranding. Gak cuma bahas finance lagi, tapi fokus bikin kalian berpikir kritis dan mempertanyakan lebih banyak hal.
Hampir semua video ini dibikin AI. Tapi AI gak bisa bicara kayak gw bicara. Script-nya juga pakai AI, tapi gw modifikasi.
Kalau mau latihan, link-nya gw taruh di bawah. Dan ingat, karena Indonesia krisis berpikir, AI jadi ancaman terbesar sekaligus peluang terbesar.
Setuju atau enggak?
Post a Comment